Jangan pernah takut kehilangan rejeki

Renungan :
Lelaki tak pernah takut kehilangan rejeki, sebab semuanya sudah diatur Tuhan Yang Maha Esa
Saya dan isteri mengelola online shop jualan aneka produk unik. Setiap pembeli bisa memilih jasa pengiriman A, B atau C sesuai dengan anggaran dananya. Menurut saya, ketiga jasa paket kiriman tersebut mempunyai kualitas layanan yang hampir sejajar cuma masalah branding ada perusahaan yang ngetop, lumayan ngetop dan kurang ngetop sehingga membedakan tarif yang dibebankan pada konsumen pengirim.

Saya biasa menandai paket pesana pembeli dengan tulisan kecil berisi isi produk dan jasa pengiriman yg dipakai agar memudahkan proses pencatatan administrasi. Tiga hari yang lalu, ada pembeli yang memesan produk AA dengan tujuan pengiriman ke daerah Bandung memakai jasa paket 'INI'. Kebetulan, agen 'INI' tutup karena (katanya) ada program komputernya yang rusak dan sedang menunggu kiriman teknisi dari pusat. Ada agen INI yang lain tetapi jaraknya lumayan jauh dari rumah dan (jujur saja) saya agak malas mengantarkan ke agen tersebut.

Tadi siang, si pembeli menelepon menanyakan kabar pesanannya. Saya katakan kalau hari ini akan masuk ke jasa paket.

Akhirnya saya jalan ke jasa paket ITU dengan tarif lebih mahal dari jasa paket INI dengan alasan jarak tempuh lebih dekat. Rugi dikit ga papa yang penting barang terkirim dan konsumen merasa puas. Waktu datang ke kantor agen jasa paket ITU ternyata si owner sendiri yang melayani, kami sudah saling kenal karena saya sering kirim rutin.
Si boss agen jasa paket ITU : kirim kemana pak?
Saya : ini ke Bandung, bos
Si boss agen jasa paket ITU melihat paket yang saya bawa dan membaca alamat tujuan dan menemukan tulisan kecil yang berisi isi produk dan jasa pengiriman yg dipakai.
Si boss agen jasa paket ITU : maaf pak, ini ada tulisan dikirim lewat jasa paket INI
Saya : agen INI sudah 3 hari tutup, bos. Malas cari yang lain mending lewat si boss aja deh
Si boss agen jasa paket ITU : jangan pak, sebaiknya bapak kirim sesuai dengan pesanan si pembeli dari pada nanti bapak dikomplain. Bukannya saya menolak rejeki, pesanan ini adalah amanat pak. Saya tidak berani menerimanya
Saya : udah biarin aja, saya kan bawa omset buat si boss 
(Paket yang saya bawa sudah dipacking sehingga biasa dihitung volume karena berukuran besar tetapi ringan. Hitungannya lumayan)
Si boss agen jasa paket ITU : saya tidak berani mengambil hak orang lain, pak. Soal rejeki sudah diatur Tuhan Yang Maha Esa mungkin lain kali bapak bisa memberikan omset yang benar-benar menjadi hak saya.
Jleb!
Saya merasa malu di hadapan si boss agen jasa paket ITU karena dibalik penampilannya yang biasa-biasa saja malah terkesan urakan ternyata masih memegang etika bisnis dan tidak mau merebut omset kiriman yang bukan jatahnya.

Lelaki tak pernah takut kehilangan rejeki, sebab semuanya sudah diatur Tuhan Yang Maha Esa
Si boss ITU sudah membuktikannya dengan tindakan kecil dan sederhana. Disaat kita (mungkin) saling sikut mengejar rejeki, dia percaya bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan selalu mengirimkan rejeki. Si boss sudah "Narimo ing pandum" tetapi tetap bekerja keras untuk membesarkan usahanya mencari rejeki halal yang sudah menjadi hak-nya.

.....

Ini foto paket kiriman yang 'ditolak'
Paket kiriman online shopping dipacking kayu
Paket sudah dipacking kayu sehingga ukuran menjadi lebih besar walaupun beratnya ringan. Alhamdulillah setiap hari selalu saja ada pesanan yang masuk

0 comments:

Post a Comment