Tidak Suka, Kenapa Membenci?


Berpikir rasional tidak perlu terbawa emosi. Berpikir kritis dengan rajin mencari referensi sumber bacaan lain sebagai pembanding agar pikiran kita semakin terbuka tidak menjadi katak dalam tempurung yang melihat isi dunia dalam skala kecil dan sempit.

Pertanyaan : Kenapa begini?
Cari jawaban dengan membuka-buka sumber informasi baik di online maupun offline dan bertanya pada orang-orang yang mengerti.

Tidak suka bukan berarti harus membenci
Simpan rasa tidak suka mu jangan menghasut orang lain untuk ikut membenci

Harga BBM naik adalah masalah bagi semua pihak
Masalah bagi pemerintah yang harus menanggung beban anggaran dan masalah bagi rakyat karena tiba-tiba barang di pasar akan ganti harga akibat penyesuaian biaya transportasi dan produksi. BBM juga masalah bagi saya yang pasti akan mengalami kebutuhan uang belanja keluarga harus ikut disesuaikan agar standar minimal hidup bisa tetap bercukupi

Lalu, apakah saya harus memaki, mengumpat, mencari kambing hitam, menyalahkan presiden Jokowi yang tega menaikkan harga BBM atau minimal mengeluh minta dikasihani? TENTU SAJA TIDAK

Cuma memaki, mengumpat, mencari kambing hitam, menyalahkan presiden Jokowi yang tega menaikkan harga BBM tentu tidak menyelesaikan masalah. Cuma mengeluh minta dikasihani tanpa berbuat apa-apa hanya akan melemahkan, menjadikan probadi loyo dan membuat energi tersia-sia.

Saya tidak suka tetapi Insya Allah saya tidak akan membenci dan menghasut orang lain untuk ikut membenci karena saya percaya bahwa keputusan menaikkan harga BBM tentu sudah dipikirkan untung dan ruginya secara matang.

Saya ingat petuah leluhur yaitu 'Barakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian'. Ketika sekarang saya harus mengalami bersakit-sakit dahulu, semoga saja kelak anak dan cucu saya bisa merasakan kesenangan yang disebabkan penghematan BBM dan uang yang harus dipakai untuk subsidi bisa dialihkan ke sektor-sektor produktif, kesehatan dan pendidikan yang lebih bermanfaat.

Menaikkan harga BBM adalah kepastian buat pemerintahan baru, siapapun yang menjadi presiden Indonesia.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menyatakan akan mencabut anggaran subsidi bahan bakar minyak jika kelak dirinya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia 2014-2019. Prabowo mengkategorikan uang subsidi bahan bakar minyak yang jumlahnya per tahun Rp 300 triliun sebagai kebocoran anggaran negara.
"Akan saya cabut subsidi dan dialokasikan ke sektor-sektor lain,” kata Prabowo saat berbicara di depan Pengurus Kamar Dagang dan Industri Jawa Tengah di Hotel Crown, Semarang, Sabtu, 9 November 2013. (Sumber : tempo)
Mengutip dari Mario Teguh : Laki-laki tidak boleh mengeluhkan tanggung-jawab untuk menyejahterakan keluarganya

Tugas saya bukan membenci yang melahirkan caci maki, mengumpat, mencari kambing hitam, menyalahkan presiden Jokowi yang tega menaikkan harga BBM dan lain-lain yang tidak membawa manfaat kebaikan. Tugas saya adalah berpikir kreatif mencari terobosan baru untuk menaikkan produktifitas dan mengejar omset perusahaan agar roda ekonomi keluarga tetap lancar berputar.

Bagaimana dengan anda?

0 comments:

Post a Comment