Start Your Own Business

Start Your Own Business - Mulailah menjalankan ide bisnismu sendiri! Tunggu apalagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Apakah bisnismu hanya berhenti di cita-cita dan teori indah tanpa pernah diaplikasikan langsung di lapangan?

Banyak orang punya ide bisnis yang bagus dan (mungkin) mempunyai prospek bagus tetapi hanya sedikit orang yang berani ambil resiko untuk mewujudkannya dengan praktek langsung membuka bisnis tersebut. Ada banyak alasan yang bisa diucapkan tetapi mayoritas adalah takut rugi dan tidak siap menghadapi kegagalan ketika bisnisnya tidak seindah teori untung ruginya.

Banyak orang mengeluh soal gaji dan pendapatan kecil ketika mereka bekerja pada perusahaan swasta atau instansi pemerintah tetapi mereka tidak bertindak apa-apa untuk menambah pemasukan. Mereka asyik mengeluh, curhat dan mencari kambing hitam atas keuangannya yang (dianggap) kurang memadai untuk kehidupan per bulan. Mereka lupa untuk  bersyukur karena masih mendapat kesempatan BEKERJA sementara ada ribuan orang berstatus PENGANGGURAN.

Maaf, tidak bermaksud menggurui, apakah uang akan turun dari langit jika kita hanya bisa mengeluh dan curhat? Kurang uang ya berpikir cepat, cerdas dan cermat untuk mencari tambahan penghasilan. Kerja keras dan kerja cerdas sembari berdoa agar Tuhan membukakan pintu rejekiNya.

Jika Anda seorang KARYAWAN yang tidak puas dengan GAJI BULANAN & POSISI JABATAN sekarang, saya sarankan untuk BELAJAR agar skill, kemampuan, keahlian & nilai jual diri meningkat di mata boss sehingga mendapat kesempatan untuk :
1 Naik posisi lebih tinggi
2 Pindah ke perusahaan lain
3 Membuka usaha mandiri

Percayalah! Masih banyak cara mendapatkan uang lebih bagi orang-orang yang percaya diri dan mau berusaha keras

Jika anda bosan menjadi karyawan mungkin anda perlu berpindah kuadran menjadi wirausaha mandiri. Saat ini, internet memberi kesempatan luas bagi kita untuk menjadi pebisnis online. Banyak produk barang dan jasa yang bisa dijual dengan bantuan internet dan ada jutaan pasar yang lapar yang siap menjadi konsumen kita. Tugas kita adalah berusaha menyajikan produk yang mereka inginkan dan mampu dibeli sesuai dengan nilai manfaatnya.

Anda mau jualan online? Hal terpenting yang harus anda siapkan adalah TEMUKAN PRODUK BARANG / JASA yang akan ditawarkan ke konsumen. Langkah selanjutnya membuat analisa sederhana seperti :
- Siapa pasar pembelinya (umur, jenis kelamin, status)
- Harga jual ke pembeli
- Model / design produk
- Area distribusi karena menyangkut ongkos kirim
- Cara promosi

Apa produk yang ingin anda tawarkan? Bagi saya, beda produk akan berbeda pula cara mainnya.

Berdasar pengalaman saya, dalam bisnis kita wajib :
1. Menguasai produknya (produsen)
2. Menguasai pasar (marketing)

Jika kita ingin mendapat hasil besar ya harus mau dan mampu menjadi produsen sekaligus marketing.

Saat menjadi produsen, kita mengerti harga modal, jalur supplier, ongkos produksi dll sehingga bisa menentukan harga jual yang layak. Saat menjadi marketing, kita bisa memberikan diskon yang pantas pada konsumen untuk produk dengan kualitas terbaik sebatas kemampuan

Tetapi percayalah ... pada tahap awal, model bisnis seperti ini membuat kepala cenut2 karena kita dipaksa belajar dari A sampai Z.  Ketika bisnis sudah bergerak, kita harus berani berbagi tanggung jawab pada teamwork yang kita percayai bisa membuat bisnis bertumbuh

Mulailah menjalankan ide bisnismu sendiri!
SENDIRI! Ya, dalam tahap awal, seorang pebisnis harus terjun langsung ke lapangan untuk mempelajari pasar konsumen. Nanti setelah bisnis berkembang baru mencari tenaga tambahan (karyawan) yang akan membantu meringankan beban pekerjaannya. Setelah pendapatan dari bisnisnya cukup untuk memberikan gaji barulah cari karyawan. Pebisnis awal tidak perlu berlagak nge-boss sekedar bisa tampil keren mempunyai karyawan tetapi ternyata omsetnya termehek-mehek.

Temukan bisnis sederhana yang mudah dikuasai dan dipasarkan. Tidak perlu berpikir bisnis yang ruwet yang tidak kita ketahui ilmu dan cara mainnya. Ada banyak produk barang dan jasa yang bisa dijual tergantung pada komunitas dan pergaulan kita masing-masing. Pengalaman tiap orang pasti berbeda sehingga mungkin bisnis yang bagi saya menarik dan bisa dijual akan membuat anda menjadi pusing untuk mengelolanya begitupun sebaliknya.

Jangan terlalu banyak teori bisnis yang malah membuat kita menjadi bingung untuk menerapkannya. Berpikirlah sesederhana mungkin. Cari ide bisnis termudah untuk dicoba pebisnis pemula. Nanti setelah mental terlatih dan mempunyai pengalaman baru naik kelas ke dunia bisnis yang lebih rumit sebagai pengembangan usahanya. Atau kita tetap fokus di bidang bisnis sederhana yang bisa terus mengalirkan rupiah mengisi rekening bank kita.

Ingat Filosofi KISS ( Keep It Simple Stupid ), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Boleh jadi ‘berpikir sederhana’ menjadi lebih sulit dibandingkan ‘berpikir rumit’.  Berpikir sederhana memerlukan ‘keberanian’, pemahaman terhadap masalah yang lebih baik, dan kreatifitas tinggi. Kebanyakan orang dilatih di sekolah untuk menjadi semakin canggih, dan berpikir dengan cara yang semakin rumit.

Robert Kiyosaki dalam buku best seller-nya Rich Dad Poor Dad menulis tentang cara berfikir seorang investor yaitu Investor yang baik semestinya bisa membuat rencana bisnis yang sederhana, mudah dimengerti, dan menghasilkan income cashflow.  Membangun mindset sederhana ini seringkali tampak bodoh, tidak asyik,tidak keren. Semakin rumit semakin tidak dipahami orang semakin terlihat kita pintar, itulah pemikiran banyak orang.

Kini kembali kepada kita untuk memilih menjadi pemilik bisnis ruwet yang kita bingung mengelolanya atau menjadi pemilik bisnis sederhana yang bisa memberikan keuntungan rutin. Mana yang anda pilih?

Punya ide bisnis yang nampak hebat?
Cobalah mewujudkannya agar tidak hanya menjadi omong kosong ketika anda sudah bercerita pada teman, saudara dan semua relasi tentang ide anda. Jangan sampai orang-orang menilai anda suka OMDO (omong doang) yang punya banyak ide tetapi tidak ada buktinya. 

0 comments:

Post a Comment