Renungan 2014, Menyambut Tahun Baru 2015

Selamat tinggal 2014, Selamat datang Tahun Baru 2015

Tahun 2014 adalah Tahun berat bagi dunia usaha karena diakui atau tidak bahwa gejolak politik berpengaruh pada roda ekonomi bisnis. Banyak pihak yang saling menunggu kepastian pemimpin negeri yang akan mewarnai kehidupan 5 tahun ke depan. Ketika Jokowi terpilih sebagai presiden Indonesia masa jabatan 2014 - 2019, dunia bisnis sedikit merasa lega walaupun tetap ada rasa was-was menyaksikan intrik politik terus datang silih berganti. Setidaknya, presiden baru bisa menjadi obat penenang yang akan mendorong bisnis bergerak.

Penghujung 2014, kita merasakan duka ketika terjadi musibah pesawat AirAsia QZ8501. Marilah kita berdoa agar keluarga yang ditinggalkan mendapat kekuatan serta kesabaran dalam menghadapi cobaan dan semua korban meninggal AA QZ8501 mendapat tempat terbaik di sisiNya.

SPBU (Image : AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA)
Tahun 2015 dibuka dengan pengumuman pemerintah soal Harga Premium Turun Jadi Rp 7.600 per 1 Januari 2015 Seiring dengan terus melorotnya harga minyak dunia.
"Harga premium di Rp 7.600 per liter itu sudah tidak disubsidi lagi oleh pemerintah dan yang disubsidi itu solar Rp 1.000 per liter," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di kantornya, Jakarta, Rabu (31/12/2014)
Harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium atau RON 88 dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600, sementara harga solar dari Rp 7.500 menjadi Rp 7.250
Sofyan Djalil juga mengungkapkan, harga premium akan dievaluasi tiap bulannya.
Bersyukur?
Iya, Alhamdulillah pengeluaran operasional harian akan sedikit berkurang walaupun masih tersisa kekawatiran pada urusan menghitung biaya produksi ketika entah besok atau lusa tiba-tiba harga minyak dunia membumbung tinggi yang tentu saja berpengaruh pada kegiatan ekonomi.

Tapi biarlah, serahkan saja hari esok pada takdir nasib yang terpenting hari ini saya harus bisa berkarya yang terbaik sebatas kemampuan. Berpikir positif dengan asumsi pemerintah pasti sudah memikirkan dampak plus minusnya setiap keputusan yang diambil bagi nasib rakyatnya.

Saya tidak mau ikut-ikutan mereka yang terus berpikir negatif yang akan mengotori jiwa dan pikiran. Saya tidak mau ikut-ikutan bersikap curiga berlebihan seakan-akan kebijakan pemerintah adalah dosa besar karena selalu merasa tidak puas dan menuntut kenyamanan.

Resolusi 2015 adalah Doa sambil Kerja ... Kerja ... Kerja.

Tahun baru 2015 harus dihadapi dengan semangat baru untuk terus melangkah mewujudkan setiap cita-cita dan harapan. Betapapun terjal dan berliku jalan yang di depan mata, kaki harus tetap melangkah walaupun pelan dan tertatih.

Semoga Tuhan YME memberikan nikmat kesehatan, keberkahan, kemudahan segala urusan dan ketetapan hati bahwa kita harus terus berjuang dalam kehidupan. Tidak menyerah kalah pada keadaan

0 comments:

Post a Comment