Sumbu Pendek

Masyarakat “Sumbu pendek” sering diartikan masyarakat yang gampang tersulut emosinya dan jika tidak waspada maka akan gampang meledak menjadi sebuah kerusuhan massal

Saat banyak sekali bermunculan orang2 dengan sumbu pendek terutama di media sosial, dimana orang bisa dengan leluasa menyampaikan pendapatnya baik pujian maupun hujatan melalui medsos tanpa harus unjuk wujud nyata, cukup dengan jemari yang menekan tombol pada sebuah media.

Disini ada 2 kelompok orang yaitu :

1. Kelompok orang yang tanpa sadar memang bersumbu pendek karena malas mencari informasi lain sebagai referensi pembanding. Mereka hanya percaya berita dan info hanya dari 1 sumber yang dianggap benar. Mereka menjadi pelaku dan korban
2. Kelompok orang yang sadar kalau banyak orang lain yang bersumbu pendek sehingga kelompok orang ini akan memanfaatkan kemalasan kelompok lain. Mereka aktif menjadi PROVOKATOR yang rajin ngeshare berita berdasarkan asumsi dan opini yang menguntungkan kepentingan pribadinya untuk mendeskreditkan orang di luar kelompoknya. Mereka tau dan sadar kalau berita yang dibagikan belum terbukti kebenarannya tetapi tetap membagikannya agar terbaca orang lain di jejaring pertemannya.  Mereka adalah pelaku yang tega mengorbankan orang lain yang mudah dihasut

Masyarakat “Sumbu pendek” bisa siapa saja, mungkin juga saya dan anda yang membaca tulisan ini kerena seringkali tidak berhubungan langsung dengan tingkat pendidikan dan status sosial.

Bersyukurlah sekarang banyak media informasi yang mengupas sebuah peristiwa dari berbagai sisi sehingga kita bisa membaca dan sebaiknya membuat analisa sebelum bertindak. Faktor kemauan untuk aktif mencari referensi lebih penting karena semua orang bisa dan mampu menemukan informasi pembanding. Jika kita mau pasti kita mampu menemukan informasi yang mendekati valid

Pengguna media sosial mudah berselancar ke beberapa situs berita tetapi jika kepentingan pribadi mengalahkan rasionalitas berpikir ya kita menjadi golongan masyarakat sumbu pendek. Tinggal memilih menjadi korban atau pelaku, semua terserah anda.

Apakah anda mau menjadi kompor yang mudah terbakar untuk kepentingan pribadi dan sekelompok tukang kompor?

0 comments:

Post a Comment